Politeknik PU

PUtech dan Komite Keselamatan Konstruksi Perkuat Budaya Keselamatan Lewat Bedah Buku Standar Erection PCI Girder

Politeknik Pekerjaan Umum (PUtech) melalui Perpustakaan Politeknik Pekerjaan Umum bekerja sama dengan Komite Keselamatan Konstruksi – Direktorat Jenderal Bina Konstruksi menyelenggarakan kegiatan Bedah Buku Standar Pelaksanaan Pemasangan Gelagar Jembatan Pratekan Pracetak Tipe I (PCI Girder) pada Jumat, (31/10/2025), bertempat di Auditorium Soejono Sosrodarsono, Kampus 2 PUtech.

Kegiatan yang digelar secara hybrid ini dihadiri oleh Direktur Jenderal Bina Konstruksi sekaligus Ketua Komite Keselamatan Konstruksi Boby Ali Azhari, Direktur Keselamatan dan Keberlanjutan Konstruksi, Direktur PUtech beserta jajaran, akademisi, perwakilan unit teknis Kementerian PU, pemerintah daerah, asosiasi, dan badan usaha jasa konstruksi.

Direktur Politeknik Pekerjaan Umum, Ir. Brawijaya, S.E., M.Eng.I.E., MSCE, Ph.D., IPU., ASEAN.Eng., dalam sambutannya, beliau menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini sebagai bentuk kolaborasi antara dunia pendidikan vokasi dan pemerintah dalam memperkuat budaya keselamatan konstruksi di Indonesia.

“Kehadiran buku standar ini sangat penting, tidak hanya bagi para profesional di bidang konstruksi, tetapi juga bagi mahasiswa kami — calon ahli madya teknik yang kelak akan terjun langsung ke dunia kerja,” ungkapnya.

Selanjutnya Keynote Speech sekaligus pembukaan kegiatan secara resmi oleh Direktur Jenderal Bina Konstruksi selaku Ketua Komite Keselamatan Konstruksi, Boby Ali Azhari, S.T., M.Sc. Dalam arahannya, beliau menegaskan bahwa keselamatan konstruksi merupakan indikator utama keberhasilan pembangunan infrastruktur. Meski tren kecelakaan konstruksi menunjukkan penurunan, pekerjaan erection girder masih menjadi penyumbang tertinggi, yaitu sekitar 38 persen dari total kejadian kecelakaan konstruksi yang diinvestigasi Komite K2.

“Beberapa kejadian seperti tergulingnya launcher gantry di Fly Over Bantaian, jatuhnya dua girder di Tol Kayuagung–Palembang–Betung, serta ambruknya enam girder di Tol Depok–Antasari menjadi pelajaran penting bagi seluruh pelaku jasa konstruksi,” ujarnya.

Standar yang dibedah dalam kegiatan ini merupakan hasil penyusunan Komite Keselamatan Konstruksi bersama para ahli dari berbagai lembaga dan badan usaha jasa konstruksi. Buku tersebut berisi tiga fase utama pelaksanaan erection girder, yakni pra pelaksanaan, pelaksanaan, dan pasca pelaksanaan, yang mencakup ketentuan teknis pemeriksaan material, batas kecepatan angin, serta pemasangan cross bracing untuk menjaga stabilitas struktur.

Kegiatan berlanjut dengan Pemaparan Bedah Buku “Standar Erection PCI Girder” oleh tim penyusun, yaitu Ir. Iwan Zarkasi, M.Eng.Sc. dan Priadie Yogantyarha Ferie, S.T., IPU, ACPE, ASEAN.Eng. Pemaparan ini mengulas substansi buku serta penerapan prinsip keselamatan di setiap tahap pekerjaan erection girder agar seluruh proses dapat berjalan tertib, aman, dan sesuai standar.

Selanjutnya digelar Sesi Panel Tanggapan yang dimoderatori oleh Ir. Trisasongko Widianto, Dipl. HE. Sesi ini menghadirkan tanggapan dari Direktorat Pembangunan Jembatan, Asosiasi Perusahaan Pracetak dan Prategang Indonesia (AP3I), PT Wijaya Karya Beton, dan CV Pancang Sakti Citra Perkasa, dengan penanggap antara lain Ir. Purnomo, M.M., Ir. Ignatius Harry Sumartono, S.T., M.T., dan Wahyu Lia Wibowo, S.T. Diskusi berjalan interaktif dengan berbagai pandangan teknis yang memperkaya penerapan standar di lapangan.

PUtech memiliki semangat tinggi untuk turut berkontribusi dalam peningkatan kompetensi dan budaya keselamatan konstruksi nasional. Sinergi antara perguruan tinggi, pemerintah, dan industri diharapkan terus terjalin dalam mencetak tenaga ahli konstruksi yang tidak hanya unggul secara teknis, tetapi juga menjunjung tinggi keselamatan dan keberlanjutan dalam setiap karya infrastruktur.