Politeknik PU

Rancang Gedung Tahan Gempa, Mahasiswa PUtech Sabet Juara 1 di Civil Engineering Challenge 2025

Prestasi gemilang kembali ditorehkan oleh mahasiswa Politeknik Pekerjaan Umum (PUtech). Tim PUtech Berdikari yang beranggotakan Ahmad Nur Yazid dan Junimas Wauli dari Program Studi Teknologi Konstruksi Bangunan Gedung (TKBG) berhasil meraih Juara 1 Nasional pada kompetisi Desain Rancang Bangun Gedung Tahan Gempa Menggunakan SAP2000 dalam ajang Civil Engineering Challenge 2025 yang diselenggarakan oleh Civil Study Club (CSC) Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil Universitas Sulawesi Barat (UNSULBAR).

Dengan bimbingan Dosen TKBG Robi Fernando, S.T., M.T., tim PUtech Berdikari menampilkan karya berjudul “Inovasi Desain Struktur untuk Mewujudkan Infrastruktur Nasional yang Tangguh dan Berkelanjutan – Penggunaan Kolom Circular.” Melalui inovasi ini, tim berhasil memadukan ketepatan analisis struktur dengan efisiensi desain tahan gempa menggunakan perangkat lunak SAP2000, sebuah software profesional yang banyak digunakan dalam perancangan dan analisis struktur bangunan.

Kompetisi ini menantang peserta untuk merancang gedung tahan gempa menggunakan SAP2000, sebuah perangkat lunak profesional yang banyak digunakan di dunia teknik sipil untuk analisis dan desain struktur bangunan. Melalui program ini, insinyur dapat memodelkan beban, gaya, dan perilaku struktur ketika terjadi gempa bumi secara realistis.

Dalam penilaian akhir, PUtech Berdikari berhasil meraih skor tertinggi 81,28, mengungguli Universitas Gadjah Mada (UGM) yang meraih juara dua dengan skor 70,14, dan Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA) yang menempati posisi ketiga dengan skor 69,74.

Keberhasilan ini menjadi bukti nyata bahwa mahasiswa PUtech mampu bersaing di tingkat nasional dan menghasilkan inovasi yang relevan dengan tantangan pembangunan infrastruktur modern, khususnya dalam aspek ketahanan gempa dan keberlanjutan konstruksi.

Melalui pencapaian ini, PUtech kembali menunjukkan komitmennya dalam mencetak lulusan yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga adaptif terhadap perkembangan teknologi dan kebutuhan dunia konstruksi.