Politeknik PU

PUtech Terima Kunjungan Bupati Tabalong dalam Upaya Pengembangan SDM Daerah

Politeknik Pekerjaan Umum (PUtech) Semarang menerima kunjungan Bupati Tabalong, Ir. H. M. Noor Rifani, SH, ST, MT, beserta jajaran Pemerintah Kabupaten Tabalong, pada Selasa (28/10/2025). Kunjungan ini bertujuan untuk menjajaki kerja sama dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM) melalui pendidikan vokasi. Pertemuan berlangsung di Ruang Rapat Lantai 1, Gedung Ir. Sutami, Kampus 2 PUtech.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program prioritas “Tabalong Smart”, yang berfokus pada upaya mencetak seribu sarjana sebagai langkah strategis untuk meningkatkan kualitas SDM di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan.

Dalam sambutannya, Bupati Noor Rifani menegaskan bahwa pendidikan tinggi merupakan kunci utama peningkatan kualitas SDM, yang pada gilirannya akan mendorong inovasi dan kesejahteraan masyarakat.

“Program melalui pendidikan tinggi adalah salah satu kunci untuk meningkatkan kualitas SDM. Pada akhirnya, peningkatan kualitas ini akan melahirkan inovasi dan kehidupan yang lebih baik. Kekayaan alam yang kita miliki harus bisa digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat,” ujarnya.

Dari pihak Politeknik Pekerjaan Umum, hadir Kasubbag Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan, Galih Chandra, S.Sos., M.Si., serta dua Ketua Program Studi, yaitu Pranu Arisanto, S.T., M.T. selaku Ketua Program Studi Teknologi Konstruksi Bangunan Gedung (TKBG) dan Rikal Andini, S.T., M.Eng. selaku Ketua Program Studi Teknologi Konstruksi Jalan dan Jembatan (TKJJ).

Dalam kesempatan tersebut, Galih Chandra menjelaskan bahwa PUtech memiliki sistem pembelajaran yang berorientasi pada praktik dan kebutuhan industri konstruksi.

“PUtech memiliki program pembelajaran yang menekankan praktik di lapangan dibandingkan pembelajaran di kelas. Mahasiswa langsung terlibat dalam kegiatan konstruksi dan mendapatkan pengalaman kerja nyata. Lulusan PUtech akan memperoleh sertifikasi kompetensi level terampil yang menunjukkan bahwa mereka telah memenuhi standar kompetensi yang dibutuhkan di dunia kerja,” ungkapnya.

Ia menambahkan, kurikulum PUtech dirancang untuk menjawab kebutuhan dunia industri konstruksi, didukung dengan fasilitas kampus yang memenuhi standar dunia usaha dan dunia industri (DUDI).

Sebagai bagian dari Kementerian Pekerjaan Umum (PU), PUtech didirikan untuk memenuhi misi dalam mengatasi kesenjangan kebutuhan tenaga kerja konstruksi (TKK) di level teknisi. Saat ini, kebutuhan tenaga kerja konstruksi di lapangan mencapai lebih dari 45.000 orang per tahun, sedangkan jumlah lulusan politeknik bidang teknik sipil di seluruh Indonesia baru sekitar 6.000 orang per tahun. Keberadaan PUtech menjadi wujud nyata upaya pemerintah dalam memperkuat kapasitas SDM konstruksi di Indonesia.

Selain itu, PUtech juga telah menjaring mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk kawasan tertinggal dan pelosok melalui pelaksanaan program affirmative action. Hingga kini, mahasiswa PUtech berasal dari 35 provinsi, mencerminkan komitmen kampus dalam memperluas akses pendidikan vokasi secara merata.

Tahun 2025, lulusan PUtech bahkan berasal dari berbagai penjuru nusantara — mulai dari ujung Aceh hingga Maluku Utara dan Papua — menandakan bahwa kesempatan untuk membangun negeri melalui pendidikan terbuka bagi seluruh anak bangsa.