








Sebanyak 75 mahasiswa Program Studi Teknologi Konstruksi Bangunan Air (TKBA) Politeknik Pekerjaan Umum (PUtech) mengikuti kuliah lapangan mata kuliah Operasi dan Pemeliharaan Bangunan Air di Bendung Rentang, Majalengka–Purwakarta, Selasa (24/9/2025). Kegiatan ini bertujuan memperkenalkan sistem operasi pintu air, pemeliharaan saluran, dan pengelolaan aliran sungai secara langsung.
Selain mahasiswa, kegiatan ini juga didampingi oleh dosen Prodi TKBA, yakni Pranu Arisanto, S.T., M.T., Dr. Wildan Herwindo, S.IP., S.T., M.T., dan Galih Adya Taurano, S.T., M.T.. Kedatangan sivitas akademika PUtech disambut hangat oleh Dr. Sandi Erryanto, S.T., M.T., Kepala Bidang Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air (PJPA) Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk–Cisanggarung beserta jajaran.
Dalam penjelasannya, Dr. Sandi tidak hanya memaparkan fungsi bendung secara teknis, tetapi juga mengajak mahasiswa memahami bagaimana Bendung Rentang menjadi “urat nadi” pertanian di Jawa Barat, terutama di wilayah Cirebon dan sekitarnya. Ia menunjukkan bagaimana teknologi modern, seperti SCADA, telemetri, dan kendali jarak jauh lewat ponsel, telah mengubah cara pengelolaan air. “Dengan teknologi ini, kondisi bendung bisa dipantau kapan saja, bahkan dari genggaman tangan,” jelasnya.
Bagi mahasiswa, pengalaman melihat langsung sistem operasi pintu air yang kini bisa dikendalikan secara digital terasa sangat berkesan. Mereka juga diajak meninjau saluran irigasi, mempelajari cara mendeteksi kerusakan, hingga memahami prosedur perawatan agar air tetap mengalir lancar ke sawah-sawah petani.
“Kalau biasanya kita hanya dengar di kelas, di sini kita bisa lihat sendiri bagaimana sistemnya bekerja. Rasanya beda, lebih nyata,” ungkap salah satu mahasiswa dengan penuh semangat.
Kuliah lapangan ini menjadi lebih dari sekadar kegiatan belajar. Mahasiswa pulang dengan wawasan baru tentang teknologi dan tanggung jawab besar yang menyertai pengelolaan sumber daya air.