Politeknik PU

Tingkatkan Pemenuhan Tenaga Kerja Konstruksi, Kementerian PUPR dan BUMN Karya Tandatangani MoU Sinergitas Peningkatan Hubungan Kelembagaan dalam Pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi

Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Karya melaksanakan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) Sinergitas Peningkatan Hubungan Kelembagaan dalam Pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi pada Jumat (26/1/2024). Penandatanganan dilakukan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian PUPR Mohammad Zainal Fatah dengan para Direktur Utama BUMN Karya, yakni PT Adhi Karya, PT Jasa Marga, PT Brantas Abipraya, PT Nindya Karya, PT Waskita Karya, PT Pembangunan Perumahan (PP), PT Wijaya Karya (Wika), dan PT Hutama Karya.

Sekjen Kementerian PUPR Mohammad Zainal Fatah mengatakan, infrastruktur adalah pondasi yang penting untuk membangun masa depan sebuah bangsa, sehingga percepatan pembangunan infrastruktur sangat diperlukan untuk mengejar ketertinggalan dari negara lain. Percepatan pembangunan infrastruktur tersebut tidak mungkin bisa didapatkan tanpa pondasi sumber daya manusia (SDM) bidang infrastruktur yang unggul.

“Politeknik Pekerjaan Umum (PU) merupakan bagian dari komitmen Kementerian PUPR dalam membentuk SDM bidang infrastruktur yang kompeten, profesional, berdaya saing tinggi dan siap kerja. Kami ingin Politeknik PU menjadi salah satu simpul dalam ekosistem pembangunan infrastruktur di Indonesia, sehingga melalui kerja sama ini diharapkan BUMN Karya dapat ikut membantu kami dalam penyiapan SDM yang siap pakai sesuai kebutuhan di lapangan,” kata Zainal Fatah.

Politeknik PU memiliki Program Magang Kerjasama BUMN Karya Nasional sebagai langkah terobosan untuk memperluas cakupan permagangan mahasiswa Politeknik PU. Melalui program ini, mahasiswa Politeknik PU tingkat akhir ditugaskan untuk melakukan magang selama 6 bulan di proyek-proyek skala nasional yang dilaksanakan BUMN Karya untuk mempraktekkan langsung ilmu-ilmu yang didapatkan selama perkuliahan di lapangan.

“MoU ini merupakan formalisasi atas kerja sama program magang yang sudah berjalan saat ini agar output dan outcome yang dihasilkan, salah satunya sertifikasi, bisa menjadi lebih baik lagi dalam rangka peningkatan kualitas pembangunan infrastruktur nasional,” kata Plt Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Dadang Rukmana.

Direktur Politeknik PU Brawijaya mengatakan, perusahaan-perusahaan BUMN di bidang konstruksi maupun swasta sangat membutuhkan dukungan dari perguruan tinggi sebagai pemasok tenaga kerja, untuk itu Politeknik PU menyelenggarakan program vokasional untuk memenuhi kebutuhan industri konstruksi yang sangat dinamis. Kurikulum di Politeknik PU juga telah dirancang sesuai dengan kebutuhan lapangan, yaitu 70% berupa praktek, 20% learning from others, dan 10% murni teori.

“Kerja kolaboratif antar pemangku kepentingan dalam dunia pendidikan serta dunia industri konstruksi sangat diperlukan dalam rangka untuk pemenuhan tenaga kerja konstruksi yang terampil dan kompeten. Untuk itu, kontribusi dari Politeknik PU yang menyelenggarakan program vokasi tentulah sangat relevan dalam penyediaan tenaga kerja yang siap pakai sesuai kebutuhan dilapangan,” kata Brawijaya.