Sejarah singkat Gateball di Indonesia, pertama kali dibawa oleh turis jepang yang berlibur ke Pulau Bali. Di Pulau Dewata, para turis negeri Sakura memperkenalkan gateball ke masyarakat. Masyarakat di Bali mulai rutin memainkan olahraga ini, makin meluas ketika Menteri Pekerjaan Umum, Joko Kirmanto datang berkunjung ke Bali. Dengan masyarakat, Menteri bertukar cerita menyangkut Gateball. Untuk bermain gateball, ada beberapa peralatan yang perlu disiapkan. Antara lain stik atau tongkat pemukul bola, bola gateball, tiga gawang kecil berukuran tinggi 19 cm dan lebar 22 cm, serta tiang goal pole berukuran tinggi 20 cm yang diletakkan di tengah lapangan. Lapangan gateball berbentuk persegi pajang dengan ukuran garis dalam panjang 20 meter dan lebar 15 meter. Lapangan dikelilingi dengan garis dalam (inside line) dan garis luar (outside line), dimana kedua garis tersebut berjarak 50-100 centimeter. Lama permainan Gateball adalah 30 menit. UKM Gateball Politeknik PU mulai berdiri bersamaan dengan beroperasinya kampus Politeknik PU pada bulan September tahun 2019. Mulai diperkenalkan ke mahasiswa – mahasiswi Politeknik PU Semarang tahun 2020 hingga sekarang. Dari tahun ke tahun banyak mahasiswa – mahasiswi yang berminat untuk mengenal olahraga Gateball tersebut. Saat ini keanggotaan UKM Gateball di PPU sudah mencapai 20 orang, terdiri dari mahasiswa – mahasiswi Angkatan 21 dan 22. Lapangan Gateball di Politeknik PU Semarang ada 2 lokasi yaitu Kampus 1 di Tembalang (Lapangan Rumput Asli dan Gawang Gateball) dan Kampus 2 di Soekarno Hatta (Lapangan Sintetis dan Gawang Gateball). Kegiatan gateball bagi mahasiswa tidak hanya memberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam olahraga yang menyenangkan, tetapi juga membantu dalam pengembangan keterampilan kepemimpinan, kerjasama tim, dan keterampilan sosial.