Politeknik PU

Penelitian

Urgensi Pengetahuan Gender dan Women Support Women pada Mahasiswa Perguruan Tinggi di Politeknik Pekerjaan Umum

Konsep gender merupakan konsep yang relatif masih baru di Indonesia, khususnya dalam penerapannya di bidang pendidikan. Meskipun UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menjamin kesempatan yang sama bagi setiap orang, tidak memandang jenis kelamin maupun sifat primordial lainnya seperti suku, agama dan ras, untuk memperoleh pendidikan, kenyataannya pemahaman akan substansi kesetaraan ini masih kurang mengakar pada kurikulum pendidikan di Indonesia. Beberapa penelitian sebelumnya mengenai kesetaraan gender di bidang pendidikan mengupas pentingnya kurikulum berbasis gender untuk diimplementasikan secara nyata. Iswah Adriana berpendapat bahwa guru sebagai ujung tombak pendidikan haruslah menjadi pembaharu di dalam metode pembelajaran di kelas.1 Khusnul Khotimah berargumen bahwa kurikulum berbasis gender harus diterapkan dengan eksplisit (overt curriculum) agar permasalahan – permasalahan ketidakadilan gender yang ada dapat diungkap dengan jelas, dan hal ini merupakan prioritas yang bersifat mendesak (urgent).
Hipotesa Peneliti adalah bahwa siswa di tingkat perguruan tinggi masih memiliki pemahaman yang rendah mengenai kesetaraan gender sehingga penting untuk diketahui tingkat pemahaman siswa – siswa di level pendidikan ini. Rendahnya pemahaman ini salah satunya akibat dari masih lemahnya kurikulum berbasis gender di tingkat pendidikan dasar dan menengah. Oleh sebab itu, penulis mengangkat topik “Urgensi Pemahaman Kesetaraan Gender dan Women Support Women pada Mahasiswa di Politeknik Pekerjaan Umum” di dalam penelitian ini. Konsep “women support women” dirasa memiliki keterkaitan lebih dekat dan faktual bagi kehidupan remaja dan dewasa muda ketika konsep ini populer di sosial media sehingga cukup mewakili unsur pengetahuan gender populer pada generasi muda.