Politeknik PU

Penelitian

Gopal Sebagai Bahan Pengikat Campuran Beraaspal Panas

Campuran beraspal panas (Hot Mix Asphalt, HMA) adalah campuran campuran agregat , aspal dan atau tambah lainnya yang diproses dan dipadatkan secara panas. Selain sifat agregat, sifat aspal yang digunakan sebagai bahan pengikatnya (binder) sangat menentukaan kenerja HMA tersebut. Jenis aspal yang digunakan sebagai bahan pengikat pada umumnya adalah aspal minyak, aspal modifikasi atau aspal alam. Mengingat semua jenis aspal tersebut berasal dari sumber alam yang tak terbarukan, maka ketersediaanya makin lama makin sedikit. Dengan tingginya permintaan aspal sebagai akibatnya dari pesatnya pembangunan dibidang jalan khususnya pekerasan beraspal, kelangkaan aspal sudah mulai terasa dan aspal dengan mutu yang baik sudah mulai sulit didapatkan. Bio-aspal merupakan suatu alternatif aspal dari sumber terabrukan dengan sifat yang cukup menjanjikan. Gopal (gondorukem aspal) adalah salah satu bio-aspal berbahan dasar gondorukem, pada penelitian tahun sebelumnya (2023), telah berhasil diformulasikan memiliki sifat rheologi setara dengan aspal minyak Pen 60. Namun demikian, fungsinya sebagai binder HMA belum terbuktikan. Selain itu, hari segi harga, gopal yang didapat tersebut masih terlalu mahal karena menggunakan gondorukem mutu tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja HMA jenis AC-WC yang menggunakan gopal sebagai binder dibandingkan terhadap kinerjanya apabila menggunakan aspal minyak Pen 60. Untuk mengetahui kinerja tersebut pengujian kekuatan, keawetan ketahanan terhadap pengulangan beban (fatigue) dan ketahanannya terhadap alur (rutting) perlu dilakukan. Selain itu, untuk menekan harga, gopal varian lainnya menggunakan gondorukem dengan mutu yang lebih rendah dan minyak kotor sawit ataupun menggunakan crude palm oil perlu diformusikan sehingga didapatkan gopal dengan sifat yang setara dengan aspal minyak Pen 60 tetapi lebih murah atau yang lebih baik dari aspal minyak Pen 60.