Politeknik PU

Mengulik Praktikum Batu dan Beton di Politeknik Pekerjaan Umum

Sebanyak 48 mahasiswa Program Studi Teknologi Konstruksi Bangunan Gedung (TKBG) Politeknik Pekerjaan Umum (PUtech), yang terbagi dalam dua kelas (A dan B), melaksanakan praktikum gabungan mata kuliah Workshop Begisting & Perancah serta Workshop Teknologi Konstruksi Beton di Workshop Batu dan Beton.

Praktikum yang berlangsung selama empat minggu ini terbagi menjadi enam kelompok kerja, dan kini telah memasuki tahap lanjutan yaitu pekerjaan pengecoran footplat. Sebelumnya, mahasiswa telah menyelesaikan proses pembuatan begisting dan perancah yang menjadi dasar cetakan untuk pekerjaan beton.

Dosen pembimbing, Robi Fernando, S.T., M.T., menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan praktik berkelanjutan yang meniru alur kerja proyek konstruksi sesungguhnya. “Praktikum ini kami buat berorientasi proyek. Minggu sebelumnya mereka membuat begisting dan perancah, lalu berlanjut ke tahap pengecoran footplat. Jadi mahasiswa bisa merasakan langsung tahapan pekerjaan yang berkesinambungan seperti di proyek nyata,” terang Robi.

Selain fokus pada kemampuan teknis, setiap kegiatan juga menanamkan kesadaran Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Setiap pagi, mahasiswa mengikuti absensi dan pemeriksaan kondisi fisik, dilanjutkan senam pagi serta safety talk sebelum praktik dimulai. “Kegiatan pagi itu penting untuk memastikan mahasiswa dalam kondisi fit dan siap bekerja. Safety talk kami gunakan untuk menyegarkan kembali pemahaman mereka tentang risiko kerja dan cara pencegahannya,” tambah Robi.

Salah satu mahasiswa, Aurora Dewi Suryaningtyas, menjelaskan tahapan pekerjaan yang sedang mereka lakukan. “Pada kali ini kami sedang melakukan pekerjaan pengecoran beton footplat, di mana sebelumnya kami telah membuat begisting sebagai cetakan dan menyiapkan tulangan untuk memperkuat struktur beton footplat,” ujar Aurora.

Sementara itu, Dharma Agung Kusuma menambahkan bahwa tujuan praktikum ini adalah agar mahasiswa memahami prosedur pembuatan beton sesuai dengan standar teknis yang berlaku. “Tujuan pada praktikum kali ini agar kami, khususnya mahasiswa Teknologi Konstruksi Bangunan Gedung, dapat mencapai kompetensi dan mengetahui tata cara pembuatan beton sesuai dengan standar-standar yang telah ditentukan,” jelas Dharma.

Melalui kegiatan ini, mahasiswa TKBG tidak hanya mengasah keterampilan teknis dan pemahaman struktur, tetapi juga menerapkan budaya K3 secara konsisten di setiap tahap pekerjaan mulai dari persiapan, pelaksanaan, hingga evaluasi  sebagai pondasi utama dalam mencetak tenaga konstruksi yang unggul, profesional, dan berintegritas.

Komitmen terhadap penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) ini sejalan dengan upaya PUtech dalam menjaga mutu layanan pendidikan yang berstandar internasional. PUtech sebagai perguruan tinggi telah menerapkan ISO 21001:2018 tentang Standar Manajemen Operasional Pendidikan (SMOP) serta ISO 17025:2017 untuk Laboratorium. Pencapaian ini adalah keseriusan PUtech dalam membangun tata kelola, budaya kerja, dan sistem pembelajaran yang aman, berkualitas, serta berorientasi pada keselamatan dan profesionalisme di bidang konstruksi.