Kunjungan Rapat dibuka oleh Direktur Politeknik Pekerjaan Umum, Ir. Thomas Setiabudi Aden,M.Sc.Eng, kemudian diskusi dimoderatori oleh Wakil Direktur III, Hariyono Utomo, S.T., M.M., Diskusi diawali dengan presentasi Profil Politeknik PU oleh Wakil Direktur III Pada presentasinya, Pak Hariyono menjelaskan bahwa Politeknik Pekerjaan Umum memiliki 2 lokasi yaitu Kampus 1 di Jl. Prof. Sudarto SH No. 15, Tembalang, Semarang dan Kampus 2 di Jl. Soekarno Hatta No.98, Siwalan, Gayamsari, Semarang.
Politeknik Pekerjaan umum didirikan pada Desember 2018 melalui Surat Keputusan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 1159/KPT/I/2018 Latar belakang pendirian Politeknik Pekerjaan Umum ini adalah kebijakan nasional mengenai Human Resource Development, kebutuhan yang tinggi terhadap tenaga konstruksi yang kompeten, sebagai bentuk dukungan dalam rangka akselerasi infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan, serta untuk mempersiapkan tenaga kerja professional untuk mendukung industri 4.0.
Visi dari Politeknik Pekerjaan Umum adalah terwujudnya Politeknik unggulan yang menghasilkan Sumber Daya Manusia Bidang ke-PU-an yang kompeten, profesional, berdaya saing tinggi, dan siap kerja. Misi dari Politeknik Pekerjaan Umum adalah menyelenggarakan pendidikan Politeknik PU yang aplikatif untuk menghasilkan SDM bidang ke-PU-an yang berkualitas, menyelenggarakan penelitian untuk meningkatkan penguasaan dasar yang bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan kesejahteraan masyarakat dalam bidang Pekerjaan Umum, melaksanakan pengabdian kepada masyarakat dalam bidang Pekerjaan Umum, membangun kerjasama dengan berbagai pihak yang terkait untuk menunjang pendidikan, pembelajaran dan pengembangan Politeknik PU, serta mewujudkan Politeknik PU dengan tata kelola yang baik Saat ini, Politkenik Pekerjaan Umum telah bekerjasama dengan berbagai instansi dan perusahaan baik dalam bentuk magang maupun distribusi tenaga kerja, beberapa dari instansi dan perusahaan tersebut.Politeknik Pekerjaan Umum memiliki tiga Program Studi, yaitu D3 Teknik Konstruksi Jalan dan Jembatan, D3 Teknik Konstruksi Bangunan Air, Teknik Konstruksi Bangunan Gedung.Sistem pembelajaran di Politeknik didesain dengan 70% praktik dan 30% teori sehingga diharapkan lulusan Politeknik mampu melaksanakan dan mengawasi konstruksi bangunan air, gedung, dan jalan jembatan, melaksanakan operasionalisasi peralatan dan teknologi konstruksi, serta melakukan monitoring dan evaluasi terhadap konstruksi bangunan.Mahasiswa Politeknik juga dibekali dengan beberapa sertifikasi yaitu Sertifikasi Kompetensi Sertifikasi Juru Gambar, Sertifikasi Kompetensi Juru Ukur, Sertifikasi Kompetensi Kerja K3, dan Sertifikasi Kompetensi Kerja BIM.
Saat ini, Politeknik Pekerjaan Umum memiliki total 629 mahasiswa, dengan rincian 132 mahasiwa angkatan 2019/2020 (sudah lulus), 140 mahasiswa angkatan 2020/2021, 138 mahasiswa angaktan 2021/2022, dan 218 mahasiwa angkatan 2022/2023. Proses belajar dan mengajar diampu oleh 47 dosen dengan dibantu 15 laboran. Setelah selesai sesi paparan profil Politeknik PU, agenda dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab yang dipimpin oleh DIirektur Politeknik PU, Pak Thomas. Pada sesi diskusi, Mr Frank Lu, Director of Economic Division TETO, mengatakan bahwa pertemuan ini adalah follow up dari pertemuan dengan Menteri PUPR, Pak Basuki Hadimoeljono. Pada pertemuan sebelumnya Pak Basuki belum menemukan kesepatakan dengan pihak TETO mengenai kerjasama yang akan dibuat, sehingga Pak Basuki mengarahkan TETO untuk bisa langsung mengunjungi Politeknik Pekerjaan Umum. Sehingga pada kesempatan ini, TETO mengajak berdialog mengenai bentuk support seperti apa yang bisa diberikan oleh TETO kepada Kementerian PUPR khususnya Politeknik Pekerjaan Umum. Selanjutnya, Pak Thomas menjelaskan bahwa lulusan Politeknik PU ini ditujukan untuk memenuhi gap kebutuhan pekerja antara engineer dan buruh dalam industri konstruksi. Sehingga, bentuk kerjasama yang dibuat nantinya diharapkan dapat berupa support atau fasilitas spesifik untuk menambah kompetensi dan spesialisasi para lulusan Politeknik PU sehingga dapat memenuhi kebutuhan tersebut.
Pada saat sesi tanya jawab, Mr Frank Lu juga bertanya mengenai alasan pemilihan kota Semarang sebagai lokasi Politeknik PU. Kemudian, Pak Thomas menjelaskan bahwa kota Semarang kota yang strategis yang merupakan center of Java, sehingga lulusan dari Politeknik dapat memenuhi kebutuhan pekerja pada industri konstruksi di Pulau Jawa. Kemudian, di kota besar lain sudah ada Politeknik serupa, sehingga kota Semarang dirasa paling ideal untuk dipilih menjadi lokasi berdirinya Politeknik PU. Selain itu, pemilihan kota Semarang ini juga direktif dari Menteri PUPR, Pak Basuki Hadimuljono.
Selanjutnya, Mr. Chris Chen, Secretary of Economic Division TETO menanyakan apakah dengan pembiayaan operasional Politkenik yang berasal dari government fund, mahasiswa tetap ditarik tuition fee? Hal tersebut dijawab oleh Pak Thomas dengan penjelasan bahwa berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2023 Tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku Pada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, maka Politeknik PU diwajibkan untuk menarik biaya kuliah. Akan tetapi, Politeknik PU juga memberikan program beasiswa untuk mahasiswa dengan ekonomi yang kurang mampu serta mahasiswa yang berasal dari daerah 3T. Saat ini kurang lebih ada 50 mahasiswa yang mendapatkan beasiswa penuh untuk biaya pendidikan dan biaya hidup.
Pada akhir diskusi, Pak Thomas menjelaskan secara singkat bahwa rencana kerjasama kedepannya kurang lebih meliputi scholarship program, internship program, pengiriman tenaga ahli dari Taiwan, serta support alat teknologi yang sudah lazim dipakai di Taiwan tetapi belum ada di Indonesia. Untuk program secara lebih detail akan didiskusikan lebih lanjut.
Setelah sesi presentasi dan diskusi selesai, para tamu, board of directors, serta seluruh peserta pertemuan melakukan campus tour Kampus 2 Politeknik PU mulai dari auditorium, perpustakan, gedung workshop, sky bridge, gedung kelas, rumah susun mahasiswa, serta embung.
Seluruh tamu, board of directors, dan beberapa peserta pertemuan juga melakukan foto bersama di depan gerbang utama Politeknik PU. Pertemuan diakhiri dengan ramah tamah dan makan siang bersama diruang kantin gedungrumah susun mahasiswa putri.